21.1.19

VISIT DUKAN

Kurang dari sebulan dari kedatangan kami ke Sulaymaniyah, tepatnya saat libur lebaran 2016, kami sekeluarga pergi berlibur. Kebetulan pada saat itu kami ketitipan mobil salah satu teman Indonesia yang sedang mudik. Jadilah ada jalan untuk kami pergi liburan 😀. Tempat tujuan liburan kami adalah kota Dukan.

Kota Dukan letaknya tidak begitu jauh dari Sulaymaniyah, hanya berjarak 64 km dan dapat ditempuh dalam waktu satu jam perjalanan saja. Namun, pemandangan yang terpampang di kiri kanan jalan sangatlah menyita perhatian sehingga cukup sering kami menepi untuk mengambil gambar. Ohya, pada saat itu sedang musim panas sehingga foto yang ditampilkan di sini akan didominasi oleh warna coklat dengan kesan gersang.


Beberapa capture-an pemandangan yang dapat dinikmati:
Pegunungan menghampar di kiri-kanan jalan
Pohon-pohon menghiasi di beberapa area
Bertegur sapa dengan anak setempat
Lika-liku jalan yang dilalui
Tidak nyata, fatamorgana, itulah kesan saya setiap melihat gunung ini 😃
Gunung batu yang misterius



Tidak hanya sekedar menepi saja, kami pun sempat melipir mengikuti arah petunjuk jalan yang berwarna coklat (yang kami asumsikan sebagai tempat wisata atau ada sesuatu yang menarik untuk dilihat). Ada dua tempat yang kami singgahi waktu itu, yaitu Desa Sargalw dan Desa Mergapan. 
Petunjuk jalan, berwarna coklat menandakan ada tempat wisata ataupun panorama yang bisa dilihat



Menurut hasil penelusuran di google, saya mendapatkan informasi kalau Desa Sargalw merupakan salah satu desa penghasil sayur dan buah. Jadilah saya semakin semangat mengajak suami untuk sampai ke sana. Sudah terbayang rasanya berada di kebun yang dikelilingi tanaman buah dan sayur. 
Salah satu kebun buah di Desa Sargalw



Setelahnya kami ke Mergapan yang disebut-sebut sebagai 'penghasil es' di saat sedang musim panas. Setelahnya barulah saya ketahui bahwa sebutan ini bukanlah arti secara harafiah, namun dimaksudkan karena temperatur udaranya yang lebih rendah dibandingkan daerah lain, terutama saat musim panas terjadi. 😅 Di sini disediakan banyak tempat pondokan kecil untuk berpiknik dan ada juga penyewaan sepeda air.
Pemandangan di Desa Mergapan



Melenceng jauh dari waktu perkiraan sampai, akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan menuju kota Dukan. Sebelum masuk ke kota Dukan, kami harus melalui satu pos pemeriksaan lagi dimana pengendara perlu menunjukkan paspor dan kartu residensi kepada petugas yang berjaga. Setelah melewati pos pemeriksaan ini, ada satu lokasi yang tidak boleh dilewatkan untuk sekedar berhenti menikmati keindahannya dan tak lupa juga berfoto ria 😂. Tempat yang saya maksud adalah Little Zab River. Airnya yang berwarna biru hijau, dengan aliran sungai yang cukup deras di beberapa tempat dan tenang menghanyutkan di tempat lainnya. Pokoknya benar-benar indah deh, serasa berada di luar negeri (lah, emang iya toh ?!) 😆

Berikut foto-foto kami selama beberapa kali ke sana:
Little Zab River dari tahun 2016-2018
Pemandangan Little Zab River



Kota Dukan dikenal karena danau buatannya. Danau Dukan/Dokan merupakan danau terbesar di Irak Kurdistan yang dibuat untuk menjadi sumber pasokan air, sebagai pengairan, dan pembangkit listrik. 


Hotel Ashur, Juli 2016. Tampak akses jalan dari hotel ke danau, sedangkan di kejauhan mobil para pengunjung danau terparkir



Kota Dukan sendiri hanyalah sebuah kota kecil, namun merupakan salah satu tempat wisata favorit buat masyarakat lokal maupun pendatang. Faktor lokasinya yang mudah terjangkau secara jarak membuat banyak pengunjung bisa datang tanpa perlu menginap. Akan tetapi buat mereka yang ingin menginap, ada dua hotel besar yang bisa menjadi pilihan, yaitu Hotel Ashur dan Hotel Miral. Hotel Miral terdapat di jalan besar kota Dukan, terletak di sebelah kiri jalan dari arah Sulaymaniyah. Sedangkan Hotel Ashur letaknya persis di pinggir Danau Dukan, sehingga terkesan lebih eksklusif karena mempunyai akses khusus ke danau. Kami memilih untuk menginap di kota Dukan agar bisa lebih leluasa menikmati keindahan danau dan akhirnya pilihan penginapan jatuh kepada Hotel Ashur.
Hotel Ashur, September 2017. Langit senja.
Hotel Ashur, Agustus 2018.
Pemandangan Danau Dukan


Beberapa kali berkunjung ke danau ini, saya memperhatikan tingkah pola orang-orang. Ada yang berfoto, ada yang berenang. Ada yang berpiknik dengan bakaran daging, ikan, atau jagungnya. Ada yang hanya menikmati pemandangan dengan duduk-duduk di mobil, ada pula yang sampai mendirikan tenda. Ada yang menyewa perahu, yang lainnya lebih memilih untuk menyewa boat. Ada yang memasang musik melalui pengeras suara kemudian menari tarian khas Kurdistan. Sungguh beragam dan menarik untuk diperhatikan. 

Nah, sekitar pertengahan tahun 2018, Hotel Ashur mulai menyediakan falisitas tambahan (dengan biaya terpisah dari biaya penginapan) yaitu watersports (olahraga air). Dengan adanya fasilitas ini, hotel tidak hanya dapat diakses oleh mereka yang akan menginap. Akan tetapi, pengunjung yang datang hanya untuk sekedar menikmati olahraga air ini pun dapat masuk ke area hotel.

Adapun jenis permainan dan biayanya dapat dilihat di gambar berikut:

Musim panas tahun 2018 yang lalu, kami beserta beberapa teman mencoba beberapa jenis permainan airnya. Berdasarkan kesepakatan karena ada jumlah minimal orang untuk setiap jenis permainan, akhirnya kami semua memutuskan untuk mencoba boat tripnya. Kami dibawa berkeliling danau, terkadang supir melajukan kecepatan sehingga kami menjerit-jerit (ntah karena kegirangan atau malah ketakutan). Hahahahaha.....
Selain itu, dua di antara kami juga mencoba kayaking. Sementara menunggu yang sedang kayaking, ada yang duduk-duduk sambil berteduh. Ada pula yang berenang menikmati air yang sejuk.

Penggalan video saat boat trip:

Menikmati keseruan bersama teman-teman.





Cukup menarik bukan?! Jadi, tunggu apa lagi?! Silakan datang dan mencoba langsung ke sana. Kalau saya sih lebih memilih untuk eksplorasi beberapa tempat lainnya di sekitaran Dukan yang belum pernah dikunjungi (berdasarkan petunjuk jalan berwarna coklat). Beberapa kali melintas di jalannya, saya sempat melihat ada petunjuk ke arah gua. So, tunggu kelanjutan ceritanya kalau kami sudah eksplorasi ke sana, ya! 😎


No comments:

Post a Comment

Thank you for reading my story. I would be happy to read your comment. :)